Rabu, 17 Juli 2013

Layer OSI


Model 7 Layer OSI
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
osigroupedlayers
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
Penjelasan Model 7 Lapis (Seven Layer Model) Komunikasi Jaringan
  • Aplication Layer : Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan POP3.
  • Presentation Layer : Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
  • Session layer: Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah RPC (Remote Procedure Call), dan DSP (AppleTalk Data Stream Protocol).
  • Transport layer : Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah UDP, TCP, dan SPX ( Sequence Packet Exchange).
  • Network layer : Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery Datagram Protocol), Net BEUI, ARP, dan RARP (Reverse ARP).
  • Data-link layer : Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
  • Physical layer : Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), ISDI, dan ATM.

Selasa, 14 Mei 2013

Mengapa Universal Serial Bus (USB) Menjadi Dominan di Komputer Untuk I/O

1.        Sejarah Universal Serial Bus (USB) 
Universal Serial Bus (USB) adalah satu set spesifikasi konektivitas dikembangkan oleh Intel bekerjasama dengan para pemimpin industri. Alat ini mempermudah pekerjaan manusia, memiliki koneksi berkecepatan tinggi dari peripheral untuk PC yang sekali ditancapkan, mengkonfigurasi secara otomatis. USB adalah interkoneksi yang paling sukses dalam sejarah komputasi personal, dan telah bermigrasi ke konsumen elektronik dan produk mobile.
2.       Pengertian USB
Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada computer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.
Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus.
Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memproses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya.
USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.
3.       Type Konektor Pada USB
Konektor USB hanya ada 2 macam, yakni konektor type A dan konektor type B seperti terlihat dalam Gambar. Konektor type A dipakai untuk menghubungkan kabel USB ke terminal USB. Konektor type B dipakai untuk menghubungkan kabel USB ke terminal USB yang ada pada peralatan, untuk peralatan USB yang Sederhana.
Konektor-konektor peralatan komputer beraneka ragam bentuknya, hal ini benar-benar membuat panik orang awam. Belum lagi setiap kali saat menambah peralatan komputer baru, diperlukan keahlian tertentu agar peralatan baru itu bisa bekerja dengan baik. Bagi kalangan insdutri komputer dan peralatan komputer, hal-hal tersebut di atas merupakan masalah yang harus segera di akhiri. Usaha ini tidak main-main, karena melibatkan raksaksa-raksaksa industri komputer, antara lain Compaq, DEL, IBM, Intel, Microsoft, NEC dan Northern Telecom duduk bersama selama bertahun-tahun, untuk menentukan standar baru menghubungkan komputer dengan peralatan yang akhirnya dinamakan sebagai Universal Serial Bus.
 Konektor-konektor peralatan komputer beraneka ragam bentuknya, hal ini benar-benar membuat panik orang awam. Belum lagi setiap kali saat menambah peralatan komputer baru, diperlukan keahlian tertentu agar peralatan baru itu bisa bekerja dengan baik. Bagi kalangan insdutri komputer dan peralatan komputer, hal-hal tersebut di atas merupakan masalah yang harus segera di akhiri.
Agar peralatan USB bisa “Hot-plugable” dan “Plug &   Play” seperti yang telah disebutkan di atas, komputer setiap saat akan melakukan “proses pengenalan”(enumerated) pada semua peralatan USB yang terpasang dalam saluran. Selama proses pengenalan tersebut, komputer akan menanyakan indentitas kepada alat yang baru saja dihubungkan ke komputer sehingga belum dikenali komputer. Dalam Fase ini peralatan USB yang terpasang wajib melaporan indentitas dirinya serta informasi- informasi spesifik tentang dirinya. Jika proses pengenalan ini berhasil, maka komputer akan mengambil program untuk mengendalikan alat tersebut (sering disebut dengan driver), dan berikutnya peralatan USB tersebut sudah langsung siap dipakai. Kalau hal ini terjadi pada Windows, selesai proses pengenalan suatu peralatan USB baru, maka pada Control Panel - System - Device Manager akan langsung terlihat ada peralatan USB baru yang siap dipakai.
4.       USB Berdasarkan Kecepatan Transfer Data
1.       High speed data dengan frekuensi clock 480.00Mb/s dan tolerasi pensinyalan datapada ± 500ppm.
2.      Full speed data dengan frekuensi clock 12.000Mb/s dan tolerasi pensinyalan datapada ±0.25% atau 2,500ppm.
3.      Low speed data dengan frekuensi clock 1.50Mb/s dan tolerasi pensinyalan datapada ±1.5% atau 15,000ppm.
5.       Perkembangan USB
a.     USB 1.0: dirilis January 1996
Spesifikasi data rata-rata 1.5 Mbit/s (Low-Bandwidth) dan 12 Mbit/s (Full-Bandwidth). belum bisa dihubungkan ke HUB Usb.
b.     USB 1.1: dirilis September 1998
Memperbaiki kekurangan UBS 1.0 yaitu dapat diperpanjang dan dapat digunakan pada HUB usb.
c.      USB 2.0: dirilis April 2000
Menambahkan bandwitdh hingga 480 Mbit/s [60 MB/s] (disebut “Hi-Speed”). hasil modifikasi dari Engineering Change Notices (ECN). beberapa kemampuan yang ditambahkan ECN dpat dilihat di USB.org: Battery Charging Specification 1.1 (memungkinkan charge perankat ke usb misal kamera digital/ handphone), Micro-USB Cables and Connectors Specification 1.01 (telah support dengan port us ukuran mikro seperti pada kameradigital/ handphone), Link Power Management Addendum ECN (memungkinkan USB dalam kondisi Slepp saat tidak digunakan) .
Disebut dengan superspeed bus, terdiri dari 4 kriteria kecepatan transfer data yaitu :
1. 5.0 Gbit/s.
2. 4 Gbit/s,
3. 3.2 Gbit/s
4. 0.4 Gbyte/s or 400 MByte/s)
d.     Kelebihan USB 3.0
1.       Tidak diperlukannya pasokan daya tambahan untuk penggunaan hard disk eksternal.
2.      Suplay daya untuk perangkat USB 2.0 maksimal 500 mA, sementara untuk perangkat 3.0 mencapai 900 mA.
3.      Hal yang baru di USB 3.0, host-controller akan terhubung ke perangkat yang tepat ketika akan menuliskan data pada USB flashdisk.
6.     Persinyalan Pada USB
USB adalah host-centric bus di mana host/terminal induk memulai semua transaksi. Paket pertama/penanda (token) awal dihasilkan oleh host untuk menjelaskan apakah paket yang mengikutinya akan dibaca atau ditulis dan apa tujuan dari perangkat dan titik akhir. Paket berikutnya adalah data paket yang diikuti oleh handshaking packet yang melaporkan apakah data atau penanda sudah diterima dengan baik atau pun titik akhir gagal menerima data dengan baik.
Setiap proses transaksi pada USB terdiri atas:
•Paket token/sinyal penanda (Header yang menjelaskan data yang mengikutinya)
•Pilihan paket data (termasuk tingkat muatan) dan
•Status paket (untuk acknowledge/pemberitahuan hasil transaksi dan untuk koreksi kesalahan)
Nomor kaki (dilihat pada soket):
Paket data umum USB, Data di bus USB disalurkan dengan cara mendahulukan Least Significant Bit(LSB). Paket-paket USB terdiri dari data-data berikut ini:
Sync
Semua paket harus diawali dengan data sync. Sync adalah data 8 bit untuk low dan full  speed atau data 32 bit untuk high speed yang digunakan untuk mensinkronkan clock dari penerima dengan pemancar. Dua bit terakhir mengindikasikan dimana data PID dimulai.
•PID (Packet Identity/Id entitas paket)
Ada 4 bit PID data, supaya yakin diterima dengan benar, 4 bit di komplementasikan dan diulang, menjadikan 8 bit data PID. Hasil dari pengaturan tersebut adalah sebagai berikut.
ADDR (address)
Bagian alamat dari peralatan dimana paket digunakan. Dengan lebar 7 bit, 127 peralatan dapat disambungkan. Alamat 0 tidak sah, peralatan yang belum terdaftar harus merespon paket yang dikirim ke alamat 0.
ENDP (End point)
Titik akhir dari field yang terdiri dari 4 bit, menjadikan 16 kemungkinan titik akhir. Low speed devices, hanya dapat mempunyai 2 tambahan end point pada puncak dari pipe default. (maksimal 4 endpoints).
•CRC
Cyclic Redundancy Check dijalankan pada data didalam paket yang dikirim. Semua penanda (token) paket mempunyai sebuah 5 bit CRC ketika paket data mempunyai sebuah 16 bit CRC.
•EOP (End of packet)
Akhir dari paket yang disinyalkan dengan satu angka akhir 0 (Single Ended Zero/SEO) untuk kira-kira 2 kali bit diikuti oleh sebuah J 1 kali.
Data yang dikirim dalam bus USB adalah salah satu dari 4 bentuk, yaitu control, interrupt, bulk, atauisochronous.
7.      Perancangan Peralatan Yang Menggunakan USB
Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat kita. Pada kenyataannya untuk mengimplemetasikan USB protokol di FPGA ataupun perangkat bantu lain sangat tidak efisien dan banyak waktu terbuang untuk merancangnya. Menggunakan kontroler USB sangat lebih dianjurkan dalam membuat alat yang dapat berkomunikasi melalui protokol ini. Kontroler USB mempunyai banyak macam bentuk, dari microcontroller berbasis 8051 yang mempunyai input output USB secara langsung sampai pengubah protocol dari serial seperti I2C bus ke USB.
USB controller biasanya dijual dengan disertai berbagai fasilitas yang mempermudah pengembangan alat, diantaranya manual yang lengkap, driver untuk windows XP, contoh code aplikasi untuk mengakses USB, contoh code untuk USB controller, dan skema rangkaian elektronikanya. Dalam sisi pengembangan software aplikasi dalam personal computer, komunikasi antar hardware didalam perangkat keras USB tidak terlalu diperhatikan karena Windows ataupun sistem operasi lain yang akan mengurusnya. Pengembang perangkat lunak hanya memberikan data yang akan dikirim ke alat USB di buffer penyimpan dan membaca data dari alat USB dari buffer pembaca. Untuk driver pun kadang-kadang Windows sudah menyediakannya, kecuali untuk peralatan yang mempunyai spesifikasi khusus kita harus membuatnya sendiri
Kesimpulannya Mengapa USB menjadi dominan dikomputer untuk I/O???
1.       Universal artinya umum,sehingga USB dapat digunakan pada alat apa saja dan untuk kegiatan apa saja. Peralatan USB mudah digunakan, saat dihubungkan ke komputer, komputer akan mengenali mengambil program (driver) yang sesuai dengan peralatan tersebut.
2.      USB mempermudah pekerjaan manusia, memiliki koneksi berkecepatan tinggi dari peripheral untuk PC yang sekali ditancapkan, mengkonfigurasi secara otomatis.
3.      USB adalah jenis yang paling umum port komputer yang digunakan di komputer saat ini. Hal ini dapat digunakan untuk menghubungkan keyboard, mouse, kontroler game, printer, scanner, kamera digital, dan removable media drive.
4.      USB multi fungs karena dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.
5.      Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer.
6.      Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat kita.
7.      Jadi, USB sangat penting dalam pemakaian komputer untuk I/O. Karena dapat membantu perangkat-perangkat lain dalam penghubungan ke dalam sebuah komputer.

Senin, 13 Mei 2013

Mengapa cache memori masih diperlukan dalam komputer?

Sekilas tentang memori Memori adalah salah satu piranti dari komputer yang berfungsi untuk menyimpan data sementara ketika program sedang berjalan dan dieksekusi oleh CPU. Umumnya kita mengenal memori yang berbentu fisik seprti RAM, SDRAM namun jika kita cermati lebih dalam memori ini memiliki banyak jenis dan digolongkan menjadi beberapak kelompok. Berdasarkan media penyimpanan memori dibagi menjadi 2 kelompok yaitu : 1. Memori Internal Memori jenis ini dapat diakses secara langsung oleh prosesor. Memori internal memiliki fungsi sebagai pengingat. Dalam hal ini yang disimpan di dalam memori utama dapat berupa data atau program. Secara lebih tinci, fungsi dari memori utama adalah : - Menyimpan data yang berasal dari peranti masukan sampai data dikirim ke ALU (Arithmetic and Logic Unit) untuk diproses. - Menyimpan daya hasil pemrosesan ALU sebelum dikirimkan ke peranti keluaran - Menampung program/instruksi yang berasal dari peranti masukan atau dari peranti pengingat sekunder. Memori biasa dibedakan menjadi dua macam: ROM dan RAM. Selain itu, terdapat pula memori yang disebut Cache Memory. Dalam presentasi ini selanjutnya akan membahas cache memori untuk komputer. 2. Memori Eksternal Merupakan memori tambahan yang berfungsi untuk menyimpan data atau program.Contoh: Hardisk, Floppy Disk Konsep dasar memori eksternal adalah : - Menyimpan data bersifat tetap (non volatile), baik pada saat komputer aktif atau tidak. Memori eksternal biasa disebut juga memori eksternal yaitu perangkat keras untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan data, di luar memori utama. Memori eksternal mempunyai dua tujuan utama yaitu sebagai penyimpan permanen untuk membantu fungsi RAM dan yang untuk mendapatkan memori murah yang berkapasitas tinggi bagi penggunaan jangka panjang. Apakah Cache Memori itu? Cache memori adalah memori kecepatan tinggi, tetapi berukuran kecil, yang digunakan untuk menyimpan salinan data / instruksi yang sering diakses oleh CPU. Selain itu, chace berkecepatan tinggi berada diantara memori utama dan register pemroses, berfungsi agar pemroses tidak langsung mengacu kepada memori utama tetapi di cache memory yang kecepatan aksesnya yang lebih tinggi, metode menggunakan cache memory ini akan meningkatkan kinerja sistem. Dalam istilahnya yang paling sederhana, cache memory adalah memory buffer berkecepatan tinggi yang secara temporer menyimpan data yang diperlukan oleh procesor, membuat prosesor dapat memanggil kembali data tersebut dengan lebih cepat ketimbang jika data itu datang dari memory utama. Buffer menyimpan data acak (random data), biasanya pada basis yang pertama kali masuk adalah yang pertama kali keluar (first in first out), atau yang pertama kali masuk adalah yang terakhir keluar (first in last out). Cache memori menyimpan data yang kemungkinan besar diperlukan oleh prosesor sebelum data itu diperlukan secara aktual. Hal ini membuat prosesor dapat melanjutkan bekerja pada kecepatan penuh atau mendekati kecepatan penuhnya tampa harus menunggu data diambil dari memory utama yang lebih lambat. Cache memory biasanya dibuat dari chip static RAM (SRAM) yang diinstall pada motherboard atau built in pada prosesor.


Blok Cahce Memori


Ketika data dibaca/ditulis di main memori (RAM) oleh prosesor, salinan data beserta address-nya (yang diambil/ditulis di memori utama) disimpan juga di cache. Sewaktu prosesor memerlukan kembali data tersebut, prosesor akan mencari ke cache, tidak perlu lagi mencari di memori utama. Jika isi cache penuh, data yang paling lama akan dibuang dan digantikan oleh data yang baru diproses oleh prosesor. Proses ini dapat menghemat waktu dalam proses mengakses data yang sama, dibandingkan jika prosesor berulang-ulang harus mencari data ke memori utama. Jika dilihat dari hirarkinya maka cache memori berada pada tingkat kedua setelah register pada CPU berikut gambarnya Cache memori sendiri dibagi tiga golongan : level-1: memiliki ukuran paling kecil di antara semua cache, sekitar puluhan kilobyte saja. Kecepatannya paling cepat di antara semua cache. level-2: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-1, yakni sekitar 64 kilobyte, 256 kilobyte, 512 kilobyte, 1024 kilobyte, atau lebih besar. Meski demikian, kecepatannya lebih lambat dibandingkan dengan level-1, dengan nilai latency kira-kira 2 kali hingga 10 kali. Cache level-2 ini bersifat opsional. Beberapa prosesor murah dan prosesor sebelum Intel Pentium tidak memiliki cache level-2. level-3: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-2, yakni sekitar beberapa megabyte tapi agak lambat. Cache ini bersifat opsional. Umumnya digunakan pada prosesor-prosesor server dan workstation seperti Intel Xeon atau Intel Itanium. Beberapa prosesor desktop juga menawarkan cache level-3 (seperti halnya Intel Pentium Extreme Edition), meski sangat tinggi. Mengapa cache memori masih diperlukan dalam komputer? Fungsinya adalah untuk menjaga salinan data yang sedang digunakan oleh CPU. Sementara CPU mengeksekusi proses, diperlukan berbagai data yang digunakan dalam proses. Jadi data yang disimpan dalam hard disk atau hadir dalam memori utama yang diambil setiap kali mereka dibutuhkan dalam proses. Sebuah prosesor komputer biasa mampu menyelesaikan operasi sederhana dalam waktu kurang dari 2 nanodetik sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk mengakses memori RAM sekitar 60 nanodetik. Untuk mengurangi penundaan ini mengakses data cache yang digunakan dengan tingkat yang berbeda. Sebagai cache memori menyimpan data yang paling sering diakses, jadi sementara CPU membutuhkan data untuk pengolahan cpu tidak mengambil dari lokasi asli data, pertama kali cek dalam cache memori jika data yang diminta ada maka akan diambil untk dieksekusi. Jika menemukan data dalam cache itu kemudian diambi itu disebut cache hit. Register cpu Ukurannya yang paling kecil tapi memiliki waktu akses yang paling cepat, umumnya hanya 1 siklus CPU saja. Sumber : http://e-brai.blogspot.com/2012/03/mengapa-cache-memori-masih-diperlukan.html http://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra

Kamis, 09 Mei 2013

USB

USB Jika kita berbicara mengenai port pada komputer, mungkin kita akan bertanya-tanya, bagian mana ya port itu? Port adalah bagian dari komputer yang berupa colokan terintegrasi dengan motherboard. Pada umumnya port memiliki fungsi tersendiri, salah satunya adalah menghubungkan dengan perangkat keras dan komunikasi atau pertukaran data. Untuk hal ini kita akan membahas mengenai USB. Port koneksi ini sudah jamak digunakan sejak tahun 1990-an dan masih digunakan hingga saat ini. Pengertian dan Fungsi Port USB Universal Serial Bus atau USB adalah port yang didesain untuk memungkinkan berbagai macam periferal dengan socket yang terstandarisasi dapat dihubungkan dengan baik pada komputer sehingga tidak terjadi banyak macam port. Hal ini akan meningkatkan kemampuan plug and play yang memungkinkan satu perangkat dapat dihubungkan dan dilepaskan tanpa harus melakukan reboot komputer. USB juga menyediakan catu daya untuk perangkat keras yang mengkonsumsi daya rendah (+ 5 volt, 1 A) tanpa perlu menggunakan catu daya eksternal. Ditambah lagi kemampuan untuk memungkinkan perangkat keras digunakan tanpa harus menginstall driver khusus. Dengan adanya USB ini maka beberapa port dapat digabungkan seperti port menghubungkan mouse dan keyboard (PS/2), Joystick, Scanner, Printer dan lainnya. Semua dapat dihubungkan lewat satu port yang standar, yakni USB. Pada November tahun 1995, USB pertama kali diperkenalkan dengan nama USB 1.0 yang dipromosikan oleh Intel, Microsoft, Philips dan US Robotics. USB ini ditujukan untuk menggantikan banyaknya konektor yang ada di belakang komputer, sehingga memicu kebingungan dan kerepotan pengguna. Pada tahun 1998, muncul USB 1.1 yang mengatasi masalah pada versi sebelumnya. Pada April tahun 2000, muncul USB 2.0 yang distandarisasi oleh USB-Implementer Forum (USB-IF) pada akhir 2001. Pada November 2008, muncul USB 3.0 yang saat ini pemakaiannya belum merata pada semua perangkat. Kecepatan tranfer usb Dibawah ini adalah kecepatan transfer data yang mampu dihantarkan oleh USB, yaitu: 1. Kecepatan rendah (Low Speed) dijalankan pada 1,5 Mbit per detik atau 187 kB per detik sering digunakan pada keyboard, mouse dan joystick yang mendukung USB 1.1 dan USB 2.0. 2. Kecepatan penuh (Full Speed) dijalankan pada 12 Mbit per detik atau (1,5 MB per detik). Full speed adalah yang tercepat sebelum USB 2.0 muncul. Saat ini seluruh jenis USB mendukung kecepatan ini. 3. Kecepatan tinggi (Hi Speed) dijalankan pada 480 Mbit per detik (60 MB per detik) yang digunakan pada beberapa perangkat yang membutukan kecepatan transfer data seperti perangkat penyimpanan eksternal flashdrive, harddisk eksternal dan DVD eksternal yang mendukung USB 2.0. 4. Kecepatan ultra (Ultra Speed) dijalankan pada kecepatan 5 Gbit per detik (625 MB per detik) yang digunakan pada beberapa perangkat penyimpanan eksternal seperti flashdrive yang mendukung standar USB 3.0. Pada setiap versi yang lebih tinggi mendukung kecepatan versi yang dibawahnya, sesuai dengan perangkat yang terhubung dengannya. Filosofi dalam pertukaran data di komputer adalah “menyesuaikan kepada yang paling lambat”. Demikian ulasan singkat kami mengenai USB. Selain untuk menyimpan data, USB Flash Drive juga bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya. Apa sajakah itu? 1. Menjalankan aplikasi portabel Kini kita tidak perlu menginstall aplikasi ke komputer untuk menjalankan. TInggal copy paste aplikasi portabel dan jalankan lewat USB, maka program langsung berjalan tanpa proses instalasi yang panjang itu. 2. Booting sistem operasi Ada juga kegunaan USB sebagai booting sistem operasi pengganti CD. Namun ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan dulu. Google aja deh :) 3. Masuk ke jaringan wireless Kita bisa menggunakan fitur Windows Connect Now (WCN) untuk menyimpan konfigurasi wireless ke USB dan menggunakannya untuk men-setting konfigurasi wireless di komputer lain agar bisa nyambung ke jaringan itu. 4. Password Reset Disk Jika lupa sama password login windows, bisa juga menggunakan USB untuk membuka kuncinya dengan Password Reset Disk. 5. Tingkatkan performa Dengan memanfaatkan teknologi Ready Boost, maka kita bisa meningkatkan performa dengan memanfaatkan space di USB menjadi cache tambahan. 6. Melindungi folder dengan password Jika ada file penting yang haris dilindungi, kita bisa memanfaatkan Rohos Mini Drive untuk membuat partisi di USB dan melengkapinya dengan password. Dengan begitu, tiap file yang disimpan di partisi ini akan aman. 7. Jalankan website Dengan menggunakan Server2Go, maka kita bisa menjalankan webserver dengan Apache, MySql, PHP, dan Perl langsung dari USB. 8. Mengunci PC Dengan freeware bernama Predator, kita bisa memanfaatkan USB flash kita menjadi alat buka dan tutup komputer. Jika ingin menyalakan komputer, kita wajib mencolokkan USB ke komputer. Saat USB dicabut, maka otomatis komputer akan terkunci dengan senidirinya.

Kamis, 18 April 2013

Perangkat Keras Jaringan

Komponen Perangkat Keras Jaringan

 

image002 
Gambar 1. Server


Komputer yang menjalankan sistem operasi jaringan yang berfungsi sebagai server. Server menyediakan file, printer dan pelayanan lain untuk client. Ada dua buah jenis server, yaitu :
• Server dedicated, server yang tidak memiliki fungsi lain. Ia tidak bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis dari server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang dijalankannya, misalnya Novell Netware.
• Server Non-Dedicated, server yang juga bisa berfungsi sebagai workstation. Contohnya : Microsoft Windows NT Server, Mocrosoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Unix, Linux, Mac OS/2.
Dari fungsinya, server dapat digunakan :
• Menyimpan file-file yang digunakan bersama-sama pada hard disk-nya
• Mengatur komunikasi (seperti pesan e-mail) antar workstation
• Mengkoordinasikan pencetakan kepada printer yang dipakai bersama-sama
• Server juga dapat menyimpan CD-ROM yang dapat dipakai oleh para pemakai network
• Bisa menyimpan tape drive atau drive lain yang digunakan untuk menyimpan hard disk server atau hard disk pada workstation
• Dengan perangkat lunak dan keras tambahan, server bisa mengarahkan e-mail dari dan ke internet. Server juga bisa mengirimkan
fax ke luar jaringan ke mesin-mesin fax yang ada di luar. Kenyataannya server hampir dapat melakukan semua pekerjaan yang mencakup pengiriman data.





Gambar 2. Workstation

Komputer yang terhubung ke server dan dapat mengakses data dari server. Workstation menjalankan beragam sistem operasi dan merupakan bagian dari network yang ada. Pada kenyataannya workstation digunakan oleh pemakai secara langsung



utp 
 Gambar 3. kabel

Kabel yang digunakan bisa mneggunakan kabel coaxial ataupun UTP



image004
Gambar 4. NIC

NIC atau adapter network adalah sebuah komputer hardware yang mutlak dibutuhkan jika kita menginginkan merakit jaringan komputer menggunakan media penghubung kabel. NIC berfungsi menghubungkan server ke sistem pengkabelan network. Berdasarkan tipe slot pada motherboard dibedakan menjadi dua jenis:
• Tipe slot ISA (slot warna hitam/coklat, lebih panjang)
• Tipe slot PCI (slot warna putih, lebih pendek)



image005
Gambar 5. Switch/Hub (Concentrator/Repeater)

Sistem pengkabelan yang paling populer untuk Network Ethernet menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) atau kabel terpilin yang terbuka dengan konektor yang mirip dengan konektor telepon. Ini disebut dengan 10BaseT. Untuk setiap adapter network pada setiap server atau workstation, salah satu dari kabel-kabel ini berhubungan ke Hub/Switch atau pusat pengkabelan.





image006
Gambar 6. Bridge, Router Dan Gateway

Bridge berfungsi menghubungkan dua network dengan mentransfer data diantara network tersebut. Sebagai contoh, bridge bisa menghubungkan segmen kabel dari arsitektur Token Ring dengan arsitektur Ethernet, atau menghubungkan dua segmen Ethernet menjadi satu. Bridge mampu mengurangi lalu lintas dengan hanya mengirimkan data yang benar-benar diniatkan untuk komputer tujuan. Bridge pintar (intelligent bridge) bisa berbuat lebih baik lagi dengan menyaring atau hanya mengirimkan paket-paket tertentu ke tujuan.





image008
Gambar 7. Printer Dan Peripheral Lain

Printer adalah salah satu alasan utama kenapa ada network. Karena printer tidak selalu digunakan oleh setiap pemakai, akan lebih ekonomis jika memakai satu printer bersama-sama. Printer bisa
dihubungkan langsung pada workstation atau ke server.Anda juga bisa memasang scanner, CD-ROM eksternal dan peralatan lain yang berguan dan dapat digunakan secara bersama-sama pada network. Sama seperti yang lainnya, hal ini membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat.





Sumber : http://predix.wordpress.com/2009/03/13/komponen-perangkat-keras-jaringan/








Rabu, 17 April 2013

Waralaba

Selasa, 16 April 2013


Waralaba (Inggris: Franchising;Prancis: Franchise) untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah:
Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Franchisor dan franchisee
Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan franchisor dan franchisee.
  • Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
  • Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
Sejarah Waralaba
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry ditahun 1898. Contoh lain di AS ialah sebuah sistem telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual.
Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.
Kategori waralaba berbeda-beda antara lain : franchise dalam bentuk makanan, pendidikan dan lain-lain. salah satu bentuk nya adalah dan masih banyak lagi franchise yang berkembang di Indonesia ini.
Jenis waralaba
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
  • Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
  • Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
Biaya waralaba
Biaya waralaba meliputi:
  • Ongkos awal, dimulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI.
  • Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.
Waralaba di Indonesia
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:
  • Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
  • Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba
  • Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
  • Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
  • Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramida atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi. Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain. Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow diberbagai daerah dan jangkauannya nasional antara lain International Franchise and Business Concept Expo (Dyandra),Franchise License Expo Indonesia ( Panorama convex), Info Franchise Expo ( Neo dan Majalah Franchise Indonesia).
Tingkat pengembalian
Tingkat pengembalian yang layak dari sebuah waralaba adalah minimum 15 persen dari nilai.
Jenis/Bentuk Franchise
Menurut Mohammad Su’ud ( 1994:4445) bahwa dalam praktek franchise terdiri dari empat bentuk:
1. Product Franchise
Suatu bentuk franchise dimana penerima franchise hanya bertindak mendistribusikan produk dari petnernya dengan pembatasan areal.
2. Processing or Manufacturing Frinchise
Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman.
Suatu bentuk franchise dimana PT Ramako Gerbangmas membeli dari master franchise yang mengeloia Mc Donald‘s di Indonesia yang hanya memberi know how pada PT Ramako Gerbangmas tersebut untuk menjalankan waralaba Mc Donald’s.
3. Bussiness Format atau System Franchise
Franchisor memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket, seperti yang dilakukan oleh Mc Donald’s dengan membuat variasi produknya dalam bentuk paket.
4. Group Trading Franchise
Bentuk franchise yang menunjuk pada pemberian hak mengelola toko-toko grosir maupun pengecer yang dilakukan toko serba ada.

Menurut International Franchise Association (IFA) berkedudukan di Washington DC, merupakan organisasi Franchise International yang beranggotakan negara-negara di dunia, ada empat jenis franchise yang mendasar yang biasa digunakan di Amerika Serikat, yaitu:
1. Product Franchise
Produsen menggunakan produk franchise untuk mengatur bagaimana cara pedagang eceran menjual produk yang dihasilkan oleh produsen. Produsen memberikan hak kepada pemilik toko untuk mendistribusikan barang-barang milik pabrik dan mengijinkan pemilik toko untuk menggunakan nama dan merek dagang pabrik. Pemilik toko harus membayar biaya atau membeli persediaan minimum sebagai timbal balik dari hak-hak ini. Contohnya, toko ban yang menjual produk dari franchisor, menggunakan nama dagang, serta metode pemasaran yang ditetapkan oleh franchisor.
2. Manufacturing Franchises

Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman.
3. Business Oportunity Ventures
Bentuk ini secara khusus mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli dan mendistribusikan produk-produk dari suatu perusahaan tertentu. Perusahaan harus menyediakan pelanggan atau rekening bagi pemilik bisnis, dan sebagai timbal baliknya pemilik bisnis harus membayarkan suatu biaya atau prestasi sebagai kompensasinya. Contohnya, pengusahaan mesin-mesin penjualan otomatis atau distributorship.
4. Business Format Franchising
Ini merupakan bentuk franchising yang paling populer di dalam praktek. Melalui pendekatan ini, perusahaan menyediakan suatu metode yang telah terbukti untuk mengoperasikan bisnis bagi pemilik bisnis dengan menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan. Umumnya perusahaan menyediakan sejumlah bantuan tertentu bagi pemilik bisnis membayar sejumlah biaya atau royalti. Kadang-kadang, perusahaan juga mengaharuskan pemilik bisnis untuk membeli persediaan dari perusahaan.

Keunggulan dan Kelemahan Sistem Franchise

Franchising juga merupakan strategi perluasan dari suatu usaha yang telah berhasil dan ingin bermitra dengan pihak ketiga yang serasi, yang ingin berusaha, dan memiliki usaha sendiri. Sistem franchise ini mempunyai keunggulan-keunggulan dan juga kerugian-kerugian. Keunggulannya adalah:
“As practiced in retailing, franchising offers franchisees the advantage of starting up a new business quickly based on a proven trademark and formula of doing business, as opposed to having to build a new business and brand from scratch.”
“Seperti dalam praktek retailing, franchising menawarkan keuntungan untuk memulai suatu bisnis baru dengan cepat berdasar pada suatu merek dagang yang telah terbukti bisnisnya, tidak sama seperti dengan membangun suatu
merek dan bisnis baru dari awal mula.” Selain itu menurut Rachmadi keunggulan lainnya dari sistem franchise bagi franchisee, antara lain:
1. Pihak franchisor memiliki akses pada permodalan dan berbagi biaya dengan franchisee dengan resiko yang relatif lebih rendah.
2. Pihak franchisee mendapat kesempatan untuk memasuki sebuah bisnis dengan cara cepat dan biaya lebih rendah dengan produk atau jasa yang telah teruji dan terbukti kredibilitas mereknya.
3. Lebih dari itu, franchisee secara berkala menerima bantuan manajerial dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi, pembelian, dan
pemasaran. (Rachmadi, 2007, p. 7-8)

Sedangkan kerugian sistem franchise bagi franchisee adalah:
1. Sistem franchise tidak memberikan kebebasan penuh kepada franchisee karena franchisee terikat perjanjian dan harus mengikuti sistem dan metode yang telah dibuat oleh franchisor.
2. Sistem franchise bukan jaminan akan keberhasilan, menggunakan merek terkenal belum tentu akan sukses bila tidak diimbangi dengan kecermatan dan kehati-hatian franchisee dalam memilih usaha dan mempunyai komitmen dan harus bekerja keras serta tekun.
3. Franchisee harus bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam hubungannya dengan franchisor.
4. Tidak semua janji franchisor diterima oleh franchisee.
5. Masih adanya ketidakamanan dalam suatu franchise, karena franchisor dapat memutuskan atau tidak memperbaharui perjanjian.
sumber: wikipedia.com